Beranda Nasional Menkes Terawan Minta Maaf pada Persatuan Perawat, Ini Sebabnya

    Menkes Terawan Minta Maaf pada Persatuan Perawat, Ini Sebabnya

    71
    - IKLAN -pub-1078666423654568
    JAKARTA, JURNALWARGA.ID – Menteri Kesehatan meminta maaf kepada Persatuan Perawat Nasional Indonesia atas pernyataan dari Jubir Pemerintah Penanganan Corona Covid-19.
    PPNI melayangkan surat keberatan atas pernyataan Jubir Pemerintah Penanganan Corona Covid-19 Achmad Yurianto pada 18 Maret 2020. Lalu, pada tanggal 19 Maret 2020 mereka menerima surat permohonan maaf Menkes.
    Surat dari Terawan itu berkop Garuda, bertuliskan Menteri Kesehatan Republik Indonesia di bawahnya. Nomor suratnya UM.01.05/Menkes/207/2020. Hal surat itu adalah permohonan maaf kepada PPNI, tertanggal 19 Maret 2020. Surat itu ditandatangani Terawan dengan tinta biru. Begini bunyi suratnya.

    Sehubungan dengan surat dari Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Nomor 0611/DPP.PPNI/S.2/K.S/III/2020, tanggal 18 Maret 2020 hal keberatan atas Pernyataan Dirjen P2P Kemenkes RI, bersama ini saya selaku Menteri Kesehatan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, atas kalimat yang terucap oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan pada sebuah video yang diunggah di channel youtube Deddy Corbuzier tertanggal 17 Maret 2020 berjudul “Saya Emosi!! Ternyata Benar RS Menolak Pasien Corona!”.

    Sebelumnya, Yurianto sendiri menyatakan dirinya tidak bermaksud menyamakan perawat dengan roomboy, melainkan dia bermaksud mengkritik rumah sakit yang hanya mengutamakan aspek bisinis ketimbang menjalankan fungsi sosial. Ini dia sampaikan untuk menanggapi adanya seorang warga yang hendak memeriksakan diri terkait virus Corona, namun ditolak rumah sakit. Yuri berpendapat, rumah sakit menjaga citra supaya tetap banyak orang yang berkunjung. Apabila rumah sakit ketahuan merawat pasien Corona, maka tak ada lagi yang mau berobat ke rumah sakit tersebut.

    - IKLAN -pub-1078666423654568

    “Saya kan cuma mengkritisi rumah sakit sekarang yang sekarang kehilangan fungsi sosial, berbisnis, sehingga seperti hotel saja, yang roomboynya adalah perawat. Kalau itu marah, marahnya di mana?”