Beranda CEK FAKTA Cek Fakta! Benarkah Ada Poster Warning dari Sri Mulyani Soal Indonesia Dimiskinkan?...

Cek Fakta! Benarkah Ada Poster Warning dari Sri Mulyani Soal Indonesia Dimiskinkan? Awas Hoaks!

160
Tangkapan layar akun hoaks dari Mafindo (sumber: Ig @turnbackhoaxid
- IKLAN -pub-1078666423654568

Jakarta, Jurnalwarga.id – Sebuah akun Facebook rakyat1945indonesia memposting sebuah gambar poster memuat beberapa keterangan yang diklaim pernyataan dari Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani, bahwa Indonesia dimiskinkan dengan anggaran belanja alutsista sebesar Rp63,8 triliun.

Anggaran tersebut mengakibatkan dana untuk menggaji pegawai di Pemda menjadi nihil.

- IKLAN -pub-1078666423654568

Disebutkan juga Sri Mulyani kecewa dan mengajukan pengunduran diri.

Terdapat dua kalimat langsung “Saat ini yang sebenarnya kolaps adalah Waskita Karya, 2 tahun karyawannya tidak digaji.” dan”Semua biaya negara habis untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran”.

Cek Fakta! Benarkah Prabowo Tak Hafal Pancasila? Awas Hoaks!

Mari kita Cek Faktanya, berdasarkan dari penelusuran Mafindo melalui IG @turnbackhoax (17/1/2024), hasil penelusuran melalui Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan bahwa isi poster tersebut hoaks.

Informasi tersebut tidak benar. dijelaskan pada akun X pribadinya, mengenai anggaran alutsista membuat gaji pegawai Pemda nihil Prastowo pastikan tidak ada pemberitaan tersebut. Gaji pegawai Pemda dibayarkan tepat waktu dengan jumlah yang tepat.

Klaim bahwa Sri Mulyani selaku Menkeu kecewa karena anggaran alutsista sejumlah 63,8 triliun disetujui Jokowi, Prastowo kembali menjelaskan bahwa Sri Mulyani tidak pernah mengatakan hal tersebut. Kemudian pernyataan bahwa biaya negara dihabiskan untuk kampanye Prabowo – Gibran juga tidak pernah dikeluarkan oleh Sri Mulyani.

Dengan demikian poster warning dari ibu Sri “Indonesia Dimiskinkan” merupakan hoaks. Hal tersebut ditegaskan oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo bahwa Sri Mulyani tidak pernah mengatakan apa yang ada di poster tersebut, sehingga masuk dalam kategori konten palsu.