Beranda Regional Stok Pangan Cukup, Tren Harga Pangan di Kota Serang Terpantau Stabil

    Stok Pangan Cukup, Tren Harga Pangan di Kota Serang Terpantau Stabil

    165
    Inspektur Badan Pangan NasionalNational Food Agency (NFA) M. Imron Rosjidi
    Inspektur Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) M. Imron Rosjidi monitoring harga dan keamanan pangan di Pasar Rau Serang, Banten (30/7/2024).
    - IKLAN -pub-1078666423654568

    Serang, Jurnalwarga.id – Memasuki akhir bulan Juli 2024, harga sejumlah bahan pangan terpantau stabil, pedagang pasar mengaku penurunan harga pangan disebabkan oleh terjadinya peningkatan stok di pasaran. Inspektur Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) M. Imron Rosjidi mengatakan peningkatan stok pangan ini tidak lepas dari upaya peningkatan produksi dan ketersediaan pangan yang dilakukan pemerintah, sehingga harga pangan di Kota Serang bisa tetap stabil.

    “Dari hasil yang kami peroleh secara umum dari segi stok relatif stabil dan aman. Memang beberapa bahan pangan yang harganya masih tinggi seperti cabai dan minyak goreng karena stoknya agak menurun. Tapi secara umum dari pengakuan pedagang, harga relatif stabil dan beberapa bahkan cenderung mengalami penurunan karena adanya panen di sejumlah daerah,” terang Imron dalam kegiatan monitoring harga dan keamanan pangan di Pasar Rau Serang, Banten (30/7/2024).

    - IKLAN -pub-1078666423654568

    Menteri AHY Pastikan Pendaftaran Tanah Sesuai Target, Termasuk Penerbitan Sertipikat Tanah Elektronik

    Salah satu pedagang beras di Pasar Rau mengakui dirinya terpaksa menurunkan harga Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang dijualnya agar bisa bersaing dengan beras medium lainnya.

    Tidak jarang Lutfi menjual Beras SPHP dengan harga terjangkau Rp 60.000/5kg atau bahkan di bawahnya untuk menyaingi harga beras Premium (Rp17.000/kg) dan beras medium (Rp12.000/kg).

    “Karena lagi banyak panen, harga beras sudah mulai turun. Sekarang saya jual beras SPHP 60 ribu saja kurang laku, jadinya kadang harga saya turunkan lagi jadi 58 ribu,” ungkap Lutfi.

    Lebih lanjut Imron menjelaskan kegiatan monitoring ini merupakan salah satu upaya NFA untuk memastikan kondisi di lapangan sesuai dengan laporan yang diterima melalui Panel Harga Pangan. Laporan ini akan dicocokan dengan kondisi riil di lapangan guna memastikan validitasnya sebelum dilaporkan hasilnya kepada Kepala NFA.

    NFA memastikan data Panel Harga Pangan yang setiap hari diinput oleh lebih dari 500 Enumerator yang tersebar di seluruh pasar valid dan layak digunakan sebagai basis data dalam pengambilan kebijakan pangan.

    “Jadi kami dari Badan Pangan Nasional, pimpinan kami Pak Arief Prasetyo Adi mendorong jajarannya untuk turun ke lapangan melihat secara langsung mengenai kondisi yang riil yang ada di lapangan, untuk melihat kepatuhan terhadap ketentuan mengenai harga dan keamanan pangan,” ujarnya.

    Badan Pangan Nasional: Pengrajin Tahu dan Tempe tidak perlu Khawatir Stok Kedelai Aman

    Pada kesempatan yang sama, hasil uji keamanan pangan segar yang juga dilakukan pada sejumlah produk menyatakan seluruh bahan pangan di Pasar Rau bebas dari formalin dan cemaran pestisida. Daging ayam ras, ikan kembung, cabai, bawang, tomat, sayur, dan aneka produk hortikultura lainnya dipastikan aman untuk dikonsumsi.

    “Dari monitoring hari ini, kami tidak menemukan kandungan formalin dan pestisida pada sejumlah bahan pangan yang diuji, hasilnya semua negatif, termasuk cabai dari Jawa Tengah,” ungkap Imron.

    Sementara itu dalam kesempatan yang sama Penyidik Madya Tindak Pidana Ekonomi Khusus Satgas Pangan Polri Kombes Pol Teddy Suhendyawan Syarif mengapresiasi tingkat kepatuhan para pelaku usaha di Pasar Rau, sehingga tidak ditemukan penyimpangan dalam bentuk apapun baik terkait dengan pengoplosan maupun penggunaan bahan-bahan berbahaya.

    “Monitoring terus kita lakukan, jadi kalau ada pun itu hanya kasuistis misalkan ada temuan di lapangan ataupun laporan dari masyarakat. Tapi hasil monitoring hari ini tidak ada, semua pelaku usaha mematuhi regulasi yang ada,” jelas Teddy.***