Bali, Jurnalwarga.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto mengajak negara-negara Sub Regional Meeting (SRM) untuk meningkatkan kerja sama konkret dalam upaya penanggulangan radikalisme dan terorisme.
“Pemerintah Indonesia secara khusus mengajak negara-negara SRM untuk meningkatkan kerja sama konkret dalam upaya penanggulangan radikalisme online yang menyasar generasi muda, penanganan isu migrasi ireguler, dan peningkatan ketahanan kawasan dalam menghadapi serangan siber, khususnya ransomware ,” ujar Menko Polhukam Hadi Tjahjanto pada Pertemuan ke-5 Sub-Regional Meeting on Counter Terrorism and Transnational Security (SRM) di Bali, Rabu (31/7/2024).
Bertemu Presiden Erdogan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan RI-Turki
Pada pertemuan ini, Menko Polhukam selaku host dan co-chair pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Urusan Keimigrasian dan Multikultural, Menteri Keamanan Siber, dan Menteri Kesenian Australia, The Honorable Tony Burke MP. Hadir pula para Menteri, Wakil Menteri, dan pejabat senior dari negara-negara sub-kawasan Asia Pasifik, yaitu Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, dan Thailand.
Pertemuan SRM merupakan dialog tingkat Menteri Koordinator yang dipimpin oleh Indonesia dan Australia dalam rangka membahas upaya penanggulangan terorisme dan isu-isu keamanan transnasional di kawasan. Pertemuan pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017 dan telah terlaksana sebanyak 4 kali secara bergantian di Indonesia dan Australia.
Pertemuan ke-5 SRM membahas sejumlah agenda terkait keamanan domestik dan kawasan, penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan, dan keamanan transnasional. Pertemuan ini juga menghadirkan pembicara ahli, yakni Dr. Noor Huda Ismail, yang memberikan presentasi mengenai radikalisasi online dan radikalisasi yang menarget generasi muda di berbagai negara.
Ismail Haneyah Wafat, Jusuf Kalla: Seorang Pejuang Palestina dan memiliki Kepemimpinan yang Kuat
Negara-negara anggota SRM memahami bahwa isu keamanan di sub-kawasan terus berkembang dan berdampak pada situasi keamanan domestik di masing-masing negara. Sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama di antaranya penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan, radikalisasi online dan radikalisasi yang menarget generasi muda, keamanan siber dan pelindungan Infrastruktur Informasi Vital, serta migrasi ireguler, khususnya perdagangan orang dan penyelundupan manusia.
Dalam menghadapi tantangan keamanan di sub-kawasan tersebut, negara-negara SRM berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama kawasan, khususnya melalui mekanisme SRM. “Kerja sama dapat dilakukan melalui sharing informasi dan koordinasi lintas negara, peningkatan kapasitas, dan peningkatan kesadaran atau awareness terhadap ancaman keamanan di kawasan,” kata Menko Hadi.***